Posted By : Admin Firdauz Software
TENTANG PERGUNU
PROFIL PERSATUAN GURU NAHDLATUL ULAMA |
(PERGUNU)
- A. Identitas Lembaga
Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) mempunyai sejarah panjang sejak dirintis pada tahun 1952 sampai sekarang. Pada awalnya, organisasi ini dibentuk atas inisiatif para peserta Kongres Ma’arif se Indonesia, yang antara lain memberikan mandat kepada Ma’arif Cabang Surabaya untuk menyiapkan pembentukannya. Pada tanggal 1 Mei 1958, Ma’arif Cabang Surabaya berhasil membentuk Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Cabang Surabaya yang sekaligus sebagai kantor pusat organisasi tersebut. Kemudian, berdasarkan hasil Muktamar II PERGUNU, kedudukan kantor pusat dipindahkan ke Jakarta. Selama periode 1958 sampai dengan akhir dekade 1960-an, roda organisasi PERGUNU berjalan baik ditandai dengan berbagai prestasi, antara lain : berhasil memperjuangkan sekitar 20.000 guru-guru NU diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Agama.
Namun, selama masa Orde Baru, PERGUNU seolah-olah mati-suri karena tidak menunjukkan aktivitas yang cukup berarti. Apalagi ketika NU kembali ke khitah untuk tidak berpolitik praktis, PERGUNU nampak seperti terlepas dari NU. Hal ini diperkuat dengan tidak dimasukkannya PERGUNU sebagai salah satu badan otonom pada anggaran dasar NU sampai dengan kepemimpinan periode 2009. Barulah pada Muktamar ke 32 di Makassar, PERGUNU dinyatakan sebagai salah satu badan otonom (banom) NU sebagaimana tertuang dalam pasal 20 ayat (7) huruf f Anggaran Dasar Periode Tahun 2010-2015.
Pada tanggal 22 sampai dengan 24 Juli 2011 telah diselenggarakan Kongres ke 1 Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Pacet, Kabupaten Mojokerto. Salah satu hasil kongres ke 1 ini adalah terpilihnya Ketua Umum PERGUNU Periode 2011-2016, yakni Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. Selanjutnya, ketua umum beserta jajarannya telah merumuskan AD/RT dan Program Kerja PERGUNU Periode 2011-2016.
Sebagai badan otonom, PERGUNU memiliki dasar organisasi sebagaimana ditetapkan oleh organisasi induknya, Nahdlatul Ulama, yakni beraqidah Islam menurut faham Ahlusunnah Wal Jama’ah. Hal lain yang mendasar adalah PERGUNU berkomitmen kebangsaan yang kuat dibingkai dalam Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhineka Tunggal Ika yang merupakan karakter dasar bangsa Indonesia.
Seperti halnya organisasi induknya, Nahdlatul Ulama, PERGUNU melibatkan diri dengan unsur kekuatan bangsa lainnya bahu membahu membangun negara demi terwujudnya Indonesia yang adil makmur. Artinya, bahwa cita-cita bangsa Indonesia tidak lain merupakan cita-cita PERGUNU. Dengan kata lain bahwa persoalan yang dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia, tidak lain juga merupakan permasalahan yang harus diatasi oleh PERGUNU.
Sebagai organisasi profesi yang mewadahi para ustadz, guru dan dosen Nahdlatul Ulama, sudah barang tentu PERGUNU memiliki posisi strategis dalam memecahkan 6 persoalan bangsa sebagaimana dikemukakan pada Bab II, terutama hal yang berkaitan dengan pembangunan perilaku, karakter dan moral anak bangsa. Secara singkat, PERGUNU dalam khidmah dan kiprahnya diharapkan sebagai syuhud tsaqafi (penggerak intelektual) dan sekaligus sebagai syuhud hadlori (penggerak peradaban).
Untuk lebih memahami dan menimbang kekuatan PERGUNU dalam keikut-sertaannya mengatasi persoalan bangsa Indonesia, mari kita perhatikan beberapa hal berikut ini.
Kekuatan PERGUNU :
- Sebagai badan otonom dari Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi massa keagamaan (Islam) terbesar di negara yang memiliki warga negara pemeluk Islam terbanyak, sehingga PERGUNU mempunyai kemampuan berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan sebagian besar masyarakat Indonesia.
- Seperti organisasi induknya, PERGUNU memiliki sikap al-ikhlas (ketulusan), al-‘adalah (keadilan), at-tawassuth (moderasi), at-tawazun (keseimbangan) dan at-tasamuh (toleransi) sehingga mampu berkomunikasi, berinteraksi dan bersosialisasi dengan berbagai kalangan masyarakat Indonesia yang majemuk dengan berbagai suku, etnis, kelompok masyarakat, agama dan kepercayaan.
- Sebagaimana tekad yang dimiliki Nahdlatul Ulama, para anggota PERGUNU disamping mempunyai cita-cita untuk mengembangkan ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathoniyah, juga demi ukhuwah insaniyah sehingga akan menjadi relevan perannya tidak hanya dalam menyelesaikan persoalan nasional akan tetapi juga internasional dan bersifat universal.
- Nahdlatul Ulama yang moderat telah mencatat dengan tinta emas berbagai pengakuan lembaga masyarakat nasional dan regional, organisasi internasional dan berbagai negara atas prestasinya berpartisipasi aktif memecahkan persoalan dunia, antara lain konflik antar suku, agama dan regional. Ketika para cerdik pandai Nahdlatul Ulama tidak lain merupakan anggota PERGUNU, maka artinya PERGUNU juga memiliki reputasi dan kapasitas seperti halnya organisasi induknya, Nahdlatul Ulama.
- Dengan sikap at-tawazun (moderat) dan berorientasi pada ukhuwah insaniyah (kepentingan seluruh insan), maka keberadaan PERGUNU akan menjadi katalisator dan penyeimbang bagi berbagai kelompok kekuatan ekstrem yang tumbuh di masyarakat. Masuknya elemen NU dalam kiprahnya mengeliminasi paham terorisme ekstrem merupakan ihwal kongkrit keterlibatan PERGUNU, karena peran penting para guru NU dalam memasukkan kesejukan pada setiap tema pembelajaran di kelas sangat optimal dan urgen.
- Berdasarkan data Kementerian Agama Republik Indonesia, jumlah lembaga pendidikan Islam pada tahun ajaran 2009/2010 terdiri dari : Raudhatul Athfal (23.987 sekolah), Madrasah Ibtidaiyah (22.239 sekolah), Madrasah Tsanawiyah (14.822 sekolah), Madrasah Aliyah (5.897 sekolah), Pondok Pesantren Salaf (4.211 pondok), Pendidikan Paket A (311 unit), Pendidikan Paket B (494 unit), Pendidikan Paket C (1.318 unit), Madrasah Diniyah Awaliyah (55.975 sekolah), Madrasah Diniyah Wustha (8.445 sekolah), Madrasah Diniyah Ula (1.849 sekolah), Perguruan Tinggi Islam Negeri (52 unit), dan Perguruan Tinggi Islam Swasta (522 unit). Hal ini menggambarkan luasan jangkauan unit kegiatan masyarakat yang menjadi ladang aktivitas para anggota PERGUNU.
- Dari sekian unit lembaga pendidikan Islam sebagaimana tersebut pada butir f di atas, dapat digambarkan jumlah peserta didik yang menjadi sasaran garapan para anggota PERGUNU, meliputi : Raudhatul Athfal (915.315 siswa), Madrasah Ibtidaiyah (3.813.228 siswa), Madrasah Tsanawiyah (2.511.839 siswa), Madrasah Aliyah (917.227 siswa), Pondok Pesantren Salaf (338.924 siswa), Pendidikan Paket A (15.978 siswa), Pendidikan Paket B (29.315 siswa), Pendidikan Paket C (56.128 siswa), Madrasah Diniyah Awaliyah (4.393.993 siswa), Madrasah Diniyah Wustha (418.907 siswa), Madrasah Diniyah Ula (83.913 siswa), Perguruan Tinggi Islam Negeri ( 201.341 mahasiswa), dan Perguruan Tinggi Islam Swasta (349.353 mahasiswa).
- Di Negara demokratis, peran kelompok menengah cukup signifikan sebagai penggerak dinamika masyarakat termasuk menduduki sentra strategis. PERGUNU yang didominasi oleh guru, ustadz dan dosen dari kalangan NU sebagai penyumbang kuantitas terbanyak pada konteks social dan keagamaan, sangat krusial memiliki kekuatan sebagai kelompok penekan dan kelompok kepentingan.
- Dalam konteks sosialisasi, peran kelompok intelektual pada panggung ‘game and playing stage’ sangat dominan pada proses pembentukan kepribadian bangsa melalui proses pembelajaran dan pembiasaan kepada anak didik. PERGUNU dengan jangkauan dan bentangan keanggotaan yang besar memiliki posisi sebagai ‘moral and education force’ bagi terbentuknya tatanan pembangunan karakter bangsa.
Berdasarkan berbagai kekuatan tersebut, PERGUNU merupakan ujung tombak dengan daya jangkau yang luas, serta spektrum garapan yang beragam untuk mengatasi persoalan bangsa dalam rangka tercapainya cita-cita kemerdekaan mewujudkan masyarakat Indonesia yang makmur berkeadilan serta berakhlaqul karimah.
- B. Peran Strategis PERGUNU
- 1. Upaya Meningkatkan Daya-saing Bangsa
Dilihat dari perspektif non-ekonomis, model pendidikan nasional seharusnya berorientasi pada pembentukan dan pengembangan kecerdasan budaya (cultural quotient), sehingga mampu mempertahankan nilai-nilai positif budaya sendiri dari pengaruh budaya asing yang bisa mengakibatkan dekadensi moral. Karena arus budaya asing yang tak terbendungkan, maka para pendidik harus dapat meningkatkan kemampuan para peserta didik untuk memilah dan memilih budaya asing, sehingga akan terjadi difusi dan hibridisasi budaya yang positif bagi pembangunan bangsa.
Jelas kiranya, para anggota PERGUNU dengan jati diri dan kekuatannya adalah relevan menjadi garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan para peserta didik sebagai komponen bangsa yang perlu dikembangkan kemampuan daya-saingnya baik dari aspek ekonomis, sosial-budaya dan politik.
- 2. Mengatasi Ketertinggalan Ketersediaan, Kesiapan dan Pemanfaatan Teknologi
Berbarengan dengan proyek pembuatan Satelit Telkom-3, pihak Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) tengah melakukan studi kelayakan untuk perintisan program satelit pendidikan Dewantara dalam rangka mendukung penyelenggaraan pendidikan jarak jauh (distance learning). Rencananya, Satelit Pendidikan Dewantara dari 12 transponder yang tersedia, sebanyak 8 buah dialokasikan untuk kelas interaktif di 200 sekolah dan kelas non-interaktif di 40.000 sekolah. Sisanya, 4 transponder dimanfaatkan untuk telemedisin dan pertahanan.
Harapannya, program persatelitan, terutama satelit pendidikan memberikan manfaat yang nyata, bukan hanya sekedar proyek mercusuar yang nampak gemerlapan dari kejauhan, namun merasa gelap ketika kita berada persis di bawahnya. Sebagai contoh: pemanfaatan Satelit Telkom-1 dan Telkom-2 bagi Jardiknas ternyata tidak optimal. Mengapa demikian? Karena persoalan teknis maupun ketidak-ajegan pemanfaatan fasilitas tersebut yang disebabkan oleh beberapa hal, misalkan keterbatasan ketersediaan program-program pendidikan berbasis multimedia. Oleh karena itu, para anggota PERGUNU dengan kompetensinya yang khas akan mampu menyediakan materi pembelajaran terutama di bidang pembentukan perilaku dan akhlaq mulia.
- 3. Mengatasi Ancaman Kelangsungan Kehidupan Manusia
Dari uraian tersebut di atas, nampak jelas bahwa akar permasalah (root causes) dari persoalan kemrosotan kualitas lingkungan hidup tidak lain karena ulah atau perilaku buruk manusia. Dengan demikian, cara yang tepat untuk mengatasinya adalah membangun dan mengembangkan cara pandang dan perilaku manusia dalam berkegiatan produksi maupun konsumsi yang seharusnya berorientasi pada kelestarian lingkungan hidup, melalui pendidikan kepada masyarakat. Tujuannya adalah membantu kepada masyarakat, termasuk peserta didik, mengembangkan keterlibatannya sebagai individu yang senantiasa belajar terus sepanjang hayat (longlife learners) dengan ilmu pengetahuan (knowledge), kepandaian (skills), dan nilai-nilai (values) yang diperlukan sebagai partisipan yang aktif dalam masyarakat global yang berkelanjutan (the sustainable globalizing society). Dengan demikian, maka diharapkan masyarakat atau peserta didik akan dapat :
(a) memiliki pemahaman mendalam tentang sistem lingkungan, ekonomi dan sosial-budaya yang sejatinya sangat komplek;
(b) mengakui pentingnya keterkaitan sistem tersebut dalam dunia yang berkelanjutan (a sustainable world);
(c) menghargai perbedaan sudut pandang dan interpretasi terhadap persoalan yang komplek berkaitan dengan budaya, ras, agama, etnis, kewilayahan, dan perspektif antar generasi dalam hubungannya dengan kehidupan yang berkelanjutan.
Jelas kiranya, semua hal tersebut di atas ―pembangunan dan pengembangan perilaku―merupakan bidang garapan bagi para anggota PERGUNU. Paling tidak, PERGUNU bisa berperan sebagai pressure group terhadap para pelaku perusak lingkungan hidup, baik individu, sekelompok orang, atau korporasi. Adapun cara yang bisa ditempuh adalah melalui (a) penyuluhan, (b) percontohan, (c) supervisi, (d) berkolaborasi dengan para non-governmental organization (NGO) penggiat lingkungan, dan (e) kerjasama dengan kementerian negara yang membidangi lingkungan hidup.
- 4. Membangun dan Mengembangkan Softskill
Urutan
|
Atribut
|
Urutan
|
Atribut
|
1 | Inisiatif | 13 | Manajemen diri |
2 | Etika/integritas | 14 | Menyelesaikan persoalan |
3 | Berpikir kritis | 15 | Dapat meringkas |
4 | Kemauan belajar | 16 | Berkooperasi |
5 | Komitmen | 17 | Fleksibel |
6 | Motivasi | 18 | Kerja salam tim |
7 | Bersemangat | 19 | Mandiri |
8 | Dapat diandalkan | 20 | Mendengarkan |
9 | Komunikasi lisan | 21 | Tangguh |
10 | Kreatif | 22 | Berargumentasi logis |
11 | Kemampuan analitis | 23 | Manajemen waktu |
12 | Dapat mengatasi stress |
Sejauh ini, di Indonesia belum ada dokumen resmi yang memberikan informasi tentang atribut softskills yang diperlukan dunia kerja atau dunia usaha. Hasil tracer study yang dilakukan oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2000 ternyata atribut jujur, kerjasama dalam tim, integritas, komunikasi, dan rasa humor sangat diperlukan dalam dunia kerja.
Sementara itu, beberapa ahli membagi softskill atau people skills menjadi 2 jenis, yaitu : (1) intrapersonal skills dan (2) interpersonal skills. Intrapersonal skills adalah ketrampilan sesorang dalam mengatur dirinya sendiri sedemikian rupa agar menjadi lebih baik. Dengan demikian, intrapersonal skills seharusnya dibenahi terlebih dahulu sebelum seseorang berinteraksi dengan orang lain, baik perorangan maupun kelompok. Adapun interpersonal skills adalah ketrampilan seseorang yang diperlukan dalam berinteraksi dengan orang lain, baik perorangan maupun kelompok. Atribut masing-masing jenis softskills tersebut adalah sebagai berikut.
No.
|
Intrapersonal skills
|
No.
|
Interpersonal skills
|
1. 2 3 4 5 6 7 8 |
Transforming Character Transforming Beliefs Change Management Stress Management Time Management Creative Thinking Processes Goal Setting & Life Purpose Accelerated Learning Techniques |
1 2 3 4 5 6 7 8 |
Communication skills Relationship building Motivation skills Leadership skills Self-marketing skills Negotiation skills Presentation skills Public speaking skills |
Dengan demikian, pembangunan dan pengembangan softskills tidak lain upaya meningkatkan kualitas setiap atribut tersebut di atas bagi setiap orang atau peserta didik dari tingkat dasar sampai jenjang pendidikan tinggi. Apabila diamati, maka sesungguhnya atribut-atribut tersebut menyangkut perilaku, moral dan tata-nilai individu. Sudah barang tentu, semua ini adalah sangat relevan dengan tugas dan kewajiban serta kompetensi para anggota PERGUNU.
- 5. Peningkatan Pengetahuan dan Kesadaran Terhadap HAM
Oleh karena itu, perlu sosialisasi kepada masyarakat luas tentang HAM, melalui : (a) penyuluhan kepada masyarakat umum, dan (b) pendidikan sejak dini kepada para pelajar dan mahasiswa. Dalam hal pendidikan HAM, bisa dilakukan secara integratif dalam berbagai mata pelajaran/mata kuliah, ataupun merupakan mata-pelajaran/mata kuliah khusus. Sudah barang tentu, para anggota PERGUNU yang terdiri dari para ustadz, guru dan dosen mempunyai relevansi dan kompetensi melaksanakan pendidikan Hak Azasi Manusia (HAM) tersebut dengan jangkauan garapan yang luas. Apalagi PERGUNU berlandaskan pada sikap al-ikhlas (ketulusan), al-‘adalah (keadilan), at-tawassuth (moderasi), at-tawazun (keseimbangan) dan at-tasamuh (toleransi) akan menjadi pas untuk program penyuluhan dan pendidikan HAM kepada masyarakat.
- 6. Membangun dan Mengembangkan Karakter Bangsa
Namun, perlu kiranya diingat bahwa berbeda dengan materi disiplin ilmu pada umumnya yang bersifat mastery, materi pendidikan karakter bangsa adalah bersifat developmental. Salah satu ciri dari pendidikan bersifat developmental adalah penyampaian materinya memerlukan waktu yang cukup panjang dan bersifat saling menguatkan (reinforce) antara kegiatan belajarnya dengan kegiatan belajar lainnya, antara proses belajar di kelas dengan kegiatan kurikuler di sekolah dan di luar sekolah.
Mengapa memerlukan waktu yang cukup panjang? Mengubah karakter tidak bisa dengan serta merta karena sulit bagi seseorang untuk mengubah kebiasaan yang telah dijalani bertahun-tahun. Demikian pula, pemahaman terhadap karakter dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari perlu adaptasi dan keteladanan dari tokoh masyarakat, orang tua dan pendidik: ustadz, guru dan dosen.
Berdasarkan uraian di atas, maka jelas kiranya para uztadz, guru dan dosen anggota PERGUNU memiliki relevansi dan kompetensi di bidang pendidikan karakter ini. Apalagi pada umumnya, sistem lembaga-lembaga pendidikan Islam berupa boarding school sehingga terbentuk pendidikan yang utuh, terintegrasi dan berkelanjutan (tidak terputus) antara kegiatan reguler di sekolah dan di luar sekolah.
Lebih lanjut, PERGUNU yang berfaham Ahlussunnah wal Jama’ah bertekad tidak hanya mengembangkan ukhuwah Islamiyah semata, akan tetapi juga ukhuwah wathoniyah yang tidak diragukan orientasi kebangsaannya. Hal inilah merupakan bekal utama yang dimiliki setiap anggota PERGUNU dalam menyampaikan segala hal ikhwal tentang wawasan kebangsaan kepada masyarakat luas.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa PERGUNU mempunyai kompetensi dan relevansi dalam mengatasi persoalan : (1) peningkatan daya saing bangsa, (2) kesiapan dan pemanfaatan teknologi, (3) ancaman lingkungan hidup, (4) membangun dan mengembangkan softskills, (5) peningkatan pengetahuan dan kesadaran terhadap HAM, dan (6) membangun dan mengembangkan karakter bangsa. Demikian pula, semua usaha memecahkan persoalan tersebut di atas sesungguhnya merupakan bagian dari program kerja PERGUNU Periode 2011-2016. Oleh karena itu, agar program kerja memberikan hasil yang maksimal, maka perlu dilakukan peningkatan kualitas kompetensi para guru anggota PERGUNU melalui “Program Pembangunan Kapasitas (Capacity Building) Anggota PERGUNU” yang akan dan telah terdiri dari berbagai aktivitas, antara lain :
Peningkatan Kompetensi Guru
- Program Studi lanjut (pemberian bea-siswa)
- Penyelenggaraan Training of Trainers (ToT)
- Peningkatan Kualitas Belajar Mengajar
- Peningkatan Pengetahuan Manajemen Pendidikan
- Peningkatan Penguasaan Teknologi Informasi
- Pelatihan Penulisan Artikel
- Peningkatan Kemampuan Melakukan Penelitian
- Pengadaan Buku Berkualitas
- Peningkatan Pengatahuan Tentang Pendidikan Karakter/
- Peningkatan Pengetahuan Tentang Pendidikan Softskills
- Pengembangan Pengetahuan Tentang Pembangunan Berkelanjutan
- Percepatan Implementasi Program Sertifikasi
- Pengembangan Pengetahuan Tentang Hak Azasi Manusia (HAM)
- Program Internalisasi Faham Ahlussunnah Wal Jama’ah
- C. Struktur Organisasi PP Pergunu
- I. Dewan Penasehat
1.
|
Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA |
2.
|
Drs. H. As’ad Said Ali |
3.
|
Prof. DR. KH. Artani Hasbi |
4.
|
Prof. DR. H. Kacung Marijan |
5.
|
DR. KH. Mujib Qulyubi, M.Hum |
6.
|
KH. Bashori Alwi |
7.
|
KH. Djamaluddin Abdullah |
8.
|
Drs. H. Kusnan |
9.
|
Drs. H. Hilaluddin |
10.
|
Drs. H. Ahmad Wibisono |
11.
|
Drs. KH. Hasan Mutawakil A, M.Si |
- II. Dewan Pakar
1.
|
Prof. DR. H. Muchlas Samani, M.Pd |
2.
|
Prof. DR. H. Ridwan Nashir |
3.
|
Prof. DR. H. Muchtar Lathif |
4.
|
Prof. DR. H. Arfin Hamid |
5.
|
Prof. DR. H. Husein Azis |
6.
|
Prof. DR. H. Yatim Riyanto, M.Pd |
7.
|
Prof. DR. H. Ibrahim Bafadhol |
8.
|
Prof. DR. H. Musta’in, M.Si |
9.
|
Prof. DR. H. Ali Azis |
10.
|
Prof. DR. H. Ali Haidar |
11.
|
Prof. DR. H. Imam Syafi’i |
12.
|
Prof. DR. H. Achmad Rofi’udin |
13.
|
Prof. DR. H. Shodiqi, SH.,MH |
14.
|
Prof. DR.H. Agus Sholahuddin, MS |
15.
|
Prof. DR. Hj. Zaitunah Subhan |
16.
|
DR. H. Sukidin, M.Pd |
17.
|
DR. H. Rulam Ahmadi |
- III. Pengurus Harian (PH)
I.1 | Ketua Umum | DR. KH. Asep Saefuddin Chalim |
I.2 | Ketua | Drs.H.Rudolf Chrysoekamto, M.Si |
I.3 | Ketua | Drs. H. Saiful Rahman |
I.4 | Ketua | Drs. H. Taufik C, M.Hum |
I.5 | Ketua | DR. H. Agus Zainal |
I.6 | Ketua | DR. Sukadir, M.Pd.I |
I.7 | Ketua | Drs. H. Damiri, M.Ag |
I.8 | Ketua | HM Nurullah,M.Pd |
I.9 | Ketua | HM. Tohirin, S.Pd |
I.10 | Ketua | DR. H. Abdul Mufti Bisri |
I.11 | Ketua | Prof.DR.KH. Khozin Nasuha |
I.12 | Ketua | Drs. H. Wahid Abdurahman, M.Si |
I.13 | Ketua | DR. Hj. Mufidah |
II.1 | Sekretaris Umum | Drs. H. Gatot Sujono, MA |
II.2 | Sekretaris | Affan Hasnan, M.Pd |
II.3 | Sekretaris | DR. Achmad Mustaqim |
II.4 | Sekretaris | Dra. Hj. Suraya Khusnaniyati |
II.5 | Sekretaris | DR. H. Darmadji, M.Sc |
II.6 | Sekretaris | Erda Eriyanti, M.Pd |
II.7 | Sekretaris | H. Achmad Chudori, M.Pd |
II.8 | Sekretaris | DR. H. Berlian Nashr Kasihono, MT |
II.9 | Sekretaris | Drs. H. Budi Sulistyono, MM |
II.10 | Sekretaris | Ahmad Sutejo, S.Pd |
II.11 | Sekretaris | Dendy Zuhairi Finsa, SH., M.Pd |
III.1 | Bendahara Umum | Drs. H. Anam Mubarok |
III.2 | Bendahara | DR.H. Fadly Usman,ST.MT |
III.3 | Bendahara | Drs. H. Fathurahman, M.Pd.I |
III.4 | Bendahara | Drs. H. Akhiyak |
III.5 | Bendahara | H. Rozi Indrafuddin, LC.P.Phil.I |
III.6 | Bendahara | DR. H. Muamar Bakri, Lc.,MA |
III.7 | Bendahara | Samsul Arifin, SH, MM |
III.8 | Bendahara | M Yunus, M.Ag |
III.9 | Bendahara | H. Zakariyah, M.Pd.I |
III.10 | Bendahara | Drs. H. Maklum, M.Pd |
- D. Nama Team dan Keahlian Yang Dimiliki
No
|
N a m a
|
Keahlian
|
Keterangan
|
1. | Dr. H. Imron Arifin, M.Pd |
|
CV terlampir |
2. | Prof. Dr. Budi Eko Soetjipto, M.Ed., M.Si |
|
CV terlampir |
3 | Prof. Dr. H. Achmad Fatchan, MPd, MSi |
|
CV terlampir |
4 | Prof. Dr. H. A. Syukur Ghazali, M. Pd. |
|
CV terlampir |
5 | Prof. Dr. Ahmad Rofi’udin , M.Pd |
|
CV terlampir |
6 | Prof. Dr. H. Bambang Banu Siswoyo, M.M. |
|
CV terlampir |
7 | Prof. Dr. Bambang Budi Wiyono, M.Pd |
|
CV terlampir |
8 | Drs. Gatot Sujono, M.A |
|
CV terlampir |
9. | Dr. KH. Asep Saefuddin Chalim, MA |
|
CV terlampir |
10. | Drs. Rudolf Chrysoekamto,M.Si |
|
CV terlampir |
11. | Dr. H. Berlian NK, M.MT |
|
CV terlampir |
12. | Drs. H. Taufik CH. MH |
|
CV terlampir |
13 | Enggar Nursasi, SE.,Ak.,MM |
|
CV terlampir |
14 | Prof. Dr. Hj. Nurul Ulfatin, M.Pd |
|
CV terlampir |
15 | Drs. H. Junaidi Mistar, M.Pd., Ph.D. |
|
CV terlampir |
16 | Dr. Rulam Ahmadi, MPd |
|
CV terlampir |
17 | Dr. H. Abd Munir. M.Ag |
|
CV terlampir |
18 | Dr. Hj. Mutmainnah Mustofa, M.Pd |
|
CV terlampir |
19 | Dr. M. Endri Julianto, M.Pd |
|
CV terlampir |
20 | Prof. Dr. A. Chozin Nasuha, MA |
|
CV terlampir |
- E. Pengalaman Profesional Lembaga
Secara sporadis namun tetap berada pada kerangka aksi di bidang pendidikan dan pengajaran, program yang telah dikembangkan oleh Pergunu secara professional telah dijalankan seiring aktivitas person yang berada di lingkungan Pergunu, yang antara lain adalah sebagai berikut :
- Seminar Nasional Hispisi, Model-Model Pembelajaran Kooperatif Versi Kagan, Batu, 26 Februari 2011
- Diklat Model-model pembelajaran inovatif pada guru-guru SD dan SMP di Kabupaten Blitar pada bulan Agustus 2008.
- Diklat sertifikasi guru di Batu yang dilaksanakan oleh BPSG (Badan penyelenggara Sertifikasi Guru) Rayon 15 Universitas Negeri Malang sebanyak 5 angkatan (2007-2008).
- Diklat tentang metode Pembelajaran IPS kepada guru-guru di Situbondo dan Pajarakan, 2006
- Diklat metode Pembelajaran IPS kepada guru-guru di Kesamben, Blitar, 2006
- Diklat Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran IPS guru-guru SMU Negeri dan Swasta se Kota Surabaya, Agustus-September 2001 (disponsori oleh PT Terminal Peti Kemas Surabaya).
- Pelatihan Penelitian Tindakan Kelas dalam pembelajaran IPS guru-guru SMU Negeri dan Swasta se Kota Surabaya, Agustus-September 2001 (disponsori oleh PT Terminal Peti Kemas Surabaya).
- Diklat Pembelajaran Bahasa Inggris Bisnis serta Korespondensi Bahasa Inggris Bagi Guru-Guru SMK (Kejuruan Perkantoran), 2001-2002.
- Diklat Pembelajaran Manajemen Bisnis pada Diploma I PIKMI Malang, 1999-2001
- Diklat pengembangan budaya kewirausahaan di Perguruan Tinggi, di IKIP MALANG, anggota, 1999.
- Pengabdian kepada kelompok usaha kecil di Desa Ajowinangun, Kecamatan Kedungkandang, Kodya Malang, anggota, 1998.
- Program pengembangan budaya kewirausahaan di Perguruan Tinggi, di IKIP MALANG, ketua, 1998.
- Instruktur Program pelatihan kewirausahaan bagi para tenaga kerja trampil korban PHK Dalam rangka Pelaksanaan JPS di Kotamadya Malang , anggota, 1998.
- Workshop Da’I tahun 2007 di Surabaya
- Pelatihan Nasional Metode Penelitian Pendidikan tahun 2008 di Jember
- Diklat Pembelajaran Pesantren di MQ PP Tebuireng Jombang tahun 2010
- Diklat Pembelajaran Guru Masdrasah di LP Maarif kabupaten Blitar tahun 2010
- Diklat Pembelajaran Madrasah di Lp Maarif kabupaten Mojokerto tahun 2010
- Diklat Pembelajaran di Kantor Cabang NU Kabupaten Situbondo tahun 2010
- Diklat Pembelajaran di Pondok Pesantren Syaichona Kholil kabupaten Bangkalan tahun 2011
- Diklat Pendidikan PAUD tahun 2011
- Pendampingan Akreditasi MAU Amanatul Ummah tahun 2004 dan tahun 2009
- Pendampingan Akreditasi MBI Pacet Mojokerto 2009
- dan lain-lain
- F. Jaringan dan Kerjasama
- Lembaga Kajian Sosial Indonesia (LekSi)
- Lembaga Kajian Pendidikan Airlangga (LKPA)
- Lemlit Universitas Jember
- Lemlit Universitas Negeri Malang
- Lemlit Universitas Negeri Surabaya
- Lembaga Pelatihan dan Pengembangan ‘Edukasi Mandiri’
- LP Ma’arif kabupaten Blitar
- LP Ma’arif kabupaten Mojokerto
- LP Ma’arif kabupaten Situbondo
- LP Ma’arif kabupaten Lumajang
- LP Ma’arif kabupaten Magetan
- LP Ma’arif kota Surabaya
- Lembaga Pelatihan dan Pengembangan ‘Syllabus’
- Beberapa PCNU di provinsi Jawa Timur
- PWNU Jawa Timur
- Madrasah Tsnawiyah daan Madrasah Aliyah di provinsi Jawa Timur
- G. Rekening Lembaga
Atas Nama : Persatuan Guru NU (Pergunu)
Account Number : 3877003721
Penandatangan : 1. Asep Saifuddin Chalim
2. Gatot Sujono
- H. Rekomendasi
- Kementerian Agama Republik Indonesia
- Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia
- Lembaga terkait lainnya yang selama ini menjalin kerjasama dengan Pergunu.
- I. Biodata Team
IDENTITAS DIRI
Nama : Dr. H. Imron Arifin, M.PdNomor Peserta :
NIP/NIK : 19650713 199803 1 001
Tempat dan Tanggal Lahir : Surabaya, 13 Juli 1965
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Golongan / Pangkat : III/C / Penata
Jabatan Akademik : Lektor
Perguruan Tinggi : Universitas Negeri Malang
Alamat : Jl. Semarang No. 5 Malang
Telp./Faks. : (0341) 551312, (0341) 566962 /. (0341) 551921
Alamat Rumah : Jl. Bantaran IV No. 15 A Malang
Telp./Faks. : (0341) 493010 /. (0341) 489966
Alamat e-mail : ypas_malang@yahoo.com
RIWAYAT PENDIDIKAN PERGURUAN TINGGI
Tahun
Lulus
|
Program Pendidikan(diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor)
|
Perguruan Tinggi
|
Jurusan/
Program Studi
|
1986
|
Sarjana Muda | IAIN Sunan Ampel Surabaya | Sarjana Muda Fakultas Ushuluddin |
1988
|
Sarjana (S1) | IAIN Sunan Ampel Surabaya | S1 Fakultas Ushuluddin |
1992
|
Magister (S2) | IKIP Malang | Magister Manajemen Program Pasca Sarjana |
1998
|
Doktor (S3) | IKIP Malang | Program Doktor Manajemen Pendidikan |
PELATIHAN PROFESIONAL
Tahun
|
Jenis Pelatihan (Dalam/ Luar Negeri)
|
Penyelenggara
|
Jangka waktu
|
2009 | The Bridging Programme for Early Childhood | FLTC Singapore | 14 hari |
2010 | Managemers and Professional Development Program for Early Childhood Education Master Trainers | Monash University, Melbourne Australia | 14 hari |
PENGALAMAN MENGAJAR
Mata Kuliah
|
Program Pendidikan
|
Institusi/Jurusan/Program Studi
|
Sem/Tahun Akademik. |
Sistem Belajar Mengajar | S1 | Dosen AP FIP Univ. Negeri Malang |
2010-2011
|
Seminar Proposal Skripsi | S1 | Dosen AP FIP Univ. Negeri Malang |
2010-2011
|
Pengantar Pendidikan | S1 | FMIPA | 2009-2010 |
Ilmu Pendidikan | S1 | Dosen AP FIP Univ. Negeri Malang |
2010-2011
|
Metodologi Penelitian Kualitatif | S1 | Dosen AP FIP Univ. Negeri Malang |
2010-2011
|
Manajemen Layanan Khusus | S1 | Dosen AP FIP Univ. Negeri Malang | 2009-2010 |
Sistem Organisasi Pendidikan | S1 | Dosen AP FIP Univ. Negeri Malang | |
Manajemen Kurikulum | S1 | Dosen AP FIP Univ. Negeri Malang | 2010-2011 |
Pendidikan Agama Islam | S1 | Dosen AP FIP Univ. Negeri Malang | |
Supervisi Pendidikan | S1 | Dosen AP FIP Univ. Negeri Malang | |
PPL | S1 | Dosen AP FIP Univ. Negeri Malang | 2008-2009 |
Pengelolaan Pembaharuan Kurikulum (PPS) | S2 | Dosen Pascasarjana di Universitas Negeri Malang(Manajemen Pendidikan) |
2010-2011
|
Perancangan Pembelajaran, Penataran Dan Pelatihan (Jarmatiat) (PPS) | S2 | Dosen Pascasarjana di Universitas Negeri Malang (Manajemen Pendidikan) |
2010-2011
|
Supervisi Pembelajaran | S2 | Dosen Pascasarjana di Universitas Negeri Malang (Manajemen Pendidikan) | |
Metode Penelitian Kualitatif | S2 | Dosen Pascasarjana di Universitas Negeri Malang (Manajemen Pendidikan) |
2009-2010 |
Manajemen SDM | S2 | Dosen Pascasarjana di Universitas Negeri Malang (Manajemen Pendidikan) |
|
Penelitian Kualitatif | S2 | Dosen Pascasarjana di Universitas Negeri Malang(Manajemen Pendidikan) | 2009-2010 |
Landasan Pendidikan | S2 | Dosen Pascasarjana di Universitas Negeri Malang (Manajemen Pendidikan) |
|
Seminar Proposal Tesis | S2 | Dosen Pascasarjana di Universitas Negeri Malang(Manajemen Pendidikan) | |
Analisis Kebijakan Pendidikan | S2 | Dosen Pascasarjana di Universitas Negeri Malang(Manajemen Pendidikan) | |
Bimbingan PKL | S2 | Dosen Pascasarjana di Universitas Negeri Malang (Manajemen Pendidikan) |
PRODUK BAHAN AJAR
Mata Kuliah
|
Program Pendidikan
|
Jenis Bahan Ajar( cetak dan noncetak)
|
Sem/Tahun Akademik. |
Penelitian Kualitatif | Administrasi Pendidikan | Diktat: Studi Kasus dalam Penelitian kualitatif | |
Pengawasan Pendidikan | Administrasi Pendidikan | Diktat: Pengawasan Pendidikan | |
Manajemen Kurikulum | Administrasi Pendidikan | Diktat: Kamus Manajemen Kurikulum | |
Manajemen Layanan Khusus | Administrasi Pendidikan | Diktat Manajemen Layanan Khusus | |
Kepemimpinan Pendidikan | Administrasi Pendidikan | Buku: Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kepemimpinan kepala PAUD | |
Pengantar Pendidikan | Administrasi Pendidikan, MIPA, FS, | Diktat: Tanya-Jawab Pengantar pendidikan | |
Manajemen Sarana-Prasarana | Administrasi Pendidikan | Diktat: Manajemen Sarana-Prasarana |
PENGALAMAN PENELITIAN
Tahun
|
Judul Penelitian
|
Ketua/anggota Tim
|
Sumber Dana
|
1985
|
Intensitas Remaja Masjid se Surabaya |
Ketua |
Mahasiswa dan Fak. Ushuluddin
|
1996
|
Pandangan santri tentang ilmu kesaktian di Pesantren Nurul Haq Suarabaya | Mandiri | Mandiri |
1988
|
Pandangan theologis Pengikut Dabus pada Pesantren Nurul Haq Surabaya | Mandiri | Mandiri |
1992
|
Kepemimpinan Kyai pada Pengajaan Kitab-kitab Islam Klasik di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang | Mandiri | Mandiri |
1994
|
Pengembangan Staf di Perguruan Tinggi: Studi Kasus STIE Malangkucecwara | Mandiri | Mandiri |
1995
|
Manajemen Strategik di Perguruan Tinggi: Studi Kasus ITN Malang | Mandiri | Mandiri |
1996
|
Darul Arqam: Gerakan mesianik Bangsa Melayu | Mandiri | Mandiri |
1998
|
Kepemimpinan Kepala Sekolah pada Sekolah berprestasi: Studi Multi Kasus MI Mambaul Ulum, MIN Malang I dan SDN Ngaglik I Batu di Malang | Mandiri | Mandiri |
1999
|
Penerapan Stándar Pelayanan Minimal pada Sekolah dan Madrasah di Kota Malang | Anggota | DIKTI |
2005
|
Kisah Sukses Sekolah Dasar binaan UNESCO dalam menerapkan CLCC atau SBM | Anggota | UNESCO |
2006
|
Kepemimpinan Kepala Sekolah Capai Juara UKS Nasional: Studi Kasus TK Anak Saleh | Mandiri | Mandiri |
2006 di Jawa Timar & 2007 di Lombok, NTB
|
Pengetahuan, Sikap dan Tindakan masyarakat dalam pendidikan anak: Kerjasama UNICEF dan Pemerintah Indonesia | Ketua / Anggota | UNICEF |
2008
|
Kepemimpinan Kepala PAUD Dalam Mengimplementasikan Pembelajaran Entra Studi Kasus PAUD/ KB Unggulan Nasional Anak Saleh Malang | Mandiri | Mandiri |
2009
|
The Bridging Programme berbasis Pendekatan Reggio Emilia: strategi mempersiapkan Anak Usia Dini Memasuki Pendidikan Selanjutnya | Mandiri | Mandiri |
2010
|
Kepemimpinan HIMPAUDI dalam Peningkatan Mutu: Studi Kasus Kota Malang | Mandiri | Mandiri |
KARYA ILMIAH*
Buku/Bab Buku/Jurnal- 1. Buku
Tahun
|
Judul
|
Penerbit/Jurnal
|
1993
|
Kepemimpinan Kyai: Kasus Pondok Pesantren Tebu Ireng. |
Malang: Kalimasada Press
|
1993
|
DABUS Ilmu Kekebalan dan Kesaktian Dalam Tarekat Rifa’iyah: Kasus Pesantren Nurul Haq Surabaya. | Malang: Kalimasada Press. |
1996
|
Penelitian Kualitatif Dalam Ilmu-Ilmu Sosial dan Keagamaan. | Malang: Kalimasada Press. |
1996
|
Darul Arqam Gerakan Mesianik Melayu. | Malang: Kalimasada Press |
2004
|
Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Mengelola Sekolah berprestasi. Studi Multi Kasus pada MIN Malang I, MI Mambaul Ulum, dan SDN Ngaglik I Batu Malang. | Yogyakarta: Aditya Media (Anggota IKAPI No. 3 / DIY) |
2006
|
Strategi Kepala Sekolah Capai Prestasi Juara UKS Nasional, Kasus TK Anak Saleh. | Yogyakarta: Aditya Media (Anggota IKAPI No. 3 / DIY) |
2007
|
Kepemimpinaan PAUD Terjemahan” Leadership Early Childhood” Jillian Rood. | Yogyakarta: Aditya Media (Anggota IKAPI No. 3 / DIY) |
2008
|
Kepemimpinan Kepala PAUD dalam Menimplementasikan Pembelajaran sentra Studi Kasus PAUD/ KB Unggulan Nasional Anak Saleh Malang. | Yogyakarta: Aditya Media (Anggota IKAPI No. 3 / DIY) |
2009
|
The Bridging Programme Berbasis Pendekatan reggio Emilia: Strategi Mempersiapkan Anak Usia Dini Memasuki Pendidikan Selanjutnya. | Yogyakarta: Aditya Media (Anggota IKAPI No. 3 / DIY) |
2010
|
Kepemimpinan Kyai Dalam Perubahan Manajemen Pondok Pesantren : Kasus Ponpes Tebuireng Jombang. | Yogyakarta: Aditya Media (Anggota IKAPI No. 3 / DIY) |
- 2. Jurnal
Tahun
|
Judul
|
Penerbit/Jurnal
|
1999
|
Strategi Pengelolaan MI Unggulan: Analisis Evaluatif dalam Menyusun Perencanaan Strategik MI Unggulan. 9. |
Jurnal Ilmu Kependidikan. FIP IKIP Malang. Tahun 26, Nomor 1, Januari 199
|
1999
|
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah yang Efektif. Jurnal Manajemen Pendidikan. |
Intra Data Caraka Malang. Tahun 9, Nomor 1, Agustus 1999.
|
2004
|
Pengambilan Keputusan Kyai dalam Pembinaan Disiplin Santri di Ponpes Putri An-Najiyah Bahrul Ulum Tambakberas Jombang. |
Jurnal Manajemen Pendidikan. FIP IKIP Malang. Volume 17, No. 2, September 2004.
|
2005
|
Peran Majelis Madrasah dalam Meningkatkan Partisipasi Masyarakat terhadap MAN Malang I. |
Jurnal Manajemen Pendidikan. FIP IKIP Malang. Volume 18, No. 1, Maret 2005.
|
2005
|
Profesionalisme Guru: Strategi Pembelajaran Aktif-Kreatif untuk Tumbuh Kembang Anak Usia Taman Kanak-Kanak. |
Jurnal Pendidikan
Inovatif. Yayasan Sekolah Nasional-Kontraktor Production Sharing
(YSN-KPS) Balikpapan. Volume 1, No. 1, Balikpapan, September 2005.
|
2006
|
Rancangan Bangun Studi Kasus: Kasus Tunggal, Multi Situs, dan Multi Kasus dalam Penelitian Kualitatif. |
Jurnal Pendidikan. Lembaga Penelitian Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Jilid 15, Nomor 2, Juli 2006.
|
2007
|
Peran Kepala Sekolah dalam Merancang Sekolah Efektif yang Berprestasi di Masa Depan. |
Jurnal Inovasi Pendidikan. Sekolah Unggulan Terpadu (SUT) Lumajang Jawa Timur. Jilid 1, nomor 1, Lumajang, Maret 2007.
|
2007
|
Peran Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Membina Prestasi Siswa. |
Jurnal Manajemen Pendidikan. FIP IKIP Malang. Volume 20, Nomor 2, September 2007.
|
2007
|
Tantangan dan Strategi dalam Menggagas Sekolah Unggul Masa Depan. |
Jurnal Tenaga Kependidikan. Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen PMPTK. Depdiknas Jakarta. Vol.2, No. 2, Nopember 2007.
|
2008
|
Tantangan dan Strategi dalam Menggagas Sekolah Unggul Masa Depan. |
Jurnal Manajemen Pendidikan. FIP IKIP Malang. Volume 21, Nomor 1, Maret 2008.
|
KONFERENSI/SEMINAR/LOKAKARYA/SIMPOSIUM
Tahun
|
Judul Kegiatan
|
Penyelenggara
|
Panitia/ peserta/pembicara
|
2009
|
International Conference for Earlychildhood Educatioan (first)
|
Pinnaccle Sinmgapore
|
Peserta
|
2010
|
International Conference for Earlychildhood Educatioan (second) | Pinnaccle Sinmgapore | Peserta |
2011
|
International Seminar of Islamic Knowledge | IKAHA Jombang | Pembanding |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar